Wow, kalian tahu aku sekarang ada di mana? Bali? Nope! Surabaya? Nope! Jakarta? Nope? Singapore? Nope! Yaahh finally, benar! Aku sekarang sedang ada di NL. Di Haarlem, di ibukota propinsi Nord Holland.
Yeeee... finally. I just met my fiance and his family and some of my fam and also friends. Cant believe it! This is real you know! Now im alone in Rick's apartment. Sitting on his chair in his study room. Im still wondering am i dreaming or not? Mungkin aku harus coba cubit tanganku supaya kalau ini memang tidak nyata, dan aku langsung tahu. Ok, coba ya. Aw!!
So, it is real! Tadi pagi aku mendarat di Schiphol, dan selama perjalanan, mulai dari Bali, lalu Singapore dan Amsterdam, ada banyak sekali hal yang terjadi dan aku bingung harus mulai dari mana. Yang pasti it was very cool and exciting moment.
Yang pasti dari semua pengalaman ini, yang paling seru menurutku pas aku pada akhirnya, bisa bertemu dengan tunanganku Rick. Ya, aku akhirnya bukan hanya bisa lihat kayak di Skype, tapi benar- benar bisa merasakan napasnya, detak jantungnya, kulitnya, pelukannya, dan juga ciumannya donk.
Aku rasa ada perasaan aneh juga yang dari pagi tadi sampai sekarang sibuk memenuhi seluruh jiwaku. Antara senang bisa bersama Rick dan kali ini kami akan bersama- sama non stop selama 111 hari, juga perasaan canggung, karena bagaimanpun juga, aku sudah lama enggak pacaran serius seperti ini. Sampai harus kenal orang tuanya segala dll. Juga pemikiran yang, hallo Au! Ingat ya, sebentar lagi kamu akan menikah dengan pria ini dan kamu akan tinggal dengan dia di rumah ini setiap hari sampai waktu tidak tertentu. Hmm I'm looking forward for it.
Ok deh, so go to another subject before I become more sleepy than now. Kesan pertamaku tentang Belanda. Apa ya? Bersih, rapi, sejuk, romantis, dan orang-orang yang penuh dengan tata krama. Sama dimana - mana dengar orang - prang pada Holland Spreuken. Haha ya iyalah. Oh ya, satu lagi yang paling aku suka, adalah tenang. Gak rame. Semua serba tenang. Kayaknya aku cocok deh tinggal di sini memang, tapi mungkin orang - orang NL yang gak bakalan cocok terima aku. Soalnya aku kan kalau sudah rame bisa rameeeeee banget, ngalah - ngalahin konser dangdut. Hehe gak ding, just exaggerating.
Sebenarnya aku cukup yakin koq, andaikan Rick tinggal di Benua Afrika yang paling gersang sekalipun, aku tetap akan ngerasain perasaan yang sama. Aku hanya benar-benar nyaman sama dia. Dia kelihatan banget berusaha sebaik-baiknya untuk menjaga aku dan membuat aku betah di sini. Yach sebenarnya sich ada perasaan aku juga kawatir kalau gara- gara aku dia akan jadi repot karena mulai sekarang, praktis semua kebutuhanku dipenuhi olehnya. Kan aku pengangguran. Moga- moga aja ya aku enggak akan pernah ngecewakan Rick dan bisa jadi wanita yang bisa dia andalkan dan sayangi. Cuma pasti, gak bisa dihindari juga kalau sekali/ dua kali aku akan mengecewakan dia karena masalah perbedaan budaya dan kebiasaan setempat di sini. Tapi aku yakin Rick adalah tipe pria yang enggak akan menertawain atau memarahi aku, tapi justru akan membimbing aku supaya lebih paham segala hal yang masih aku belum paham 100%.
Yeeee... finally. I just met my fiance and his family and some of my fam and also friends. Cant believe it! This is real you know! Now im alone in Rick's apartment. Sitting on his chair in his study room. Im still wondering am i dreaming or not? Mungkin aku harus coba cubit tanganku supaya kalau ini memang tidak nyata, dan aku langsung tahu. Ok, coba ya. Aw!!
So, it is real! Tadi pagi aku mendarat di Schiphol, dan selama perjalanan, mulai dari Bali, lalu Singapore dan Amsterdam, ada banyak sekali hal yang terjadi dan aku bingung harus mulai dari mana. Yang pasti it was very cool and exciting moment.
Yang pasti dari semua pengalaman ini, yang paling seru menurutku pas aku pada akhirnya, bisa bertemu dengan tunanganku Rick. Ya, aku akhirnya bukan hanya bisa lihat kayak di Skype, tapi benar- benar bisa merasakan napasnya, detak jantungnya, kulitnya, pelukannya, dan juga ciumannya donk.
Aku rasa ada perasaan aneh juga yang dari pagi tadi sampai sekarang sibuk memenuhi seluruh jiwaku. Antara senang bisa bersama Rick dan kali ini kami akan bersama- sama non stop selama 111 hari, juga perasaan canggung, karena bagaimanpun juga, aku sudah lama enggak pacaran serius seperti ini. Sampai harus kenal orang tuanya segala dll. Juga pemikiran yang, hallo Au! Ingat ya, sebentar lagi kamu akan menikah dengan pria ini dan kamu akan tinggal dengan dia di rumah ini setiap hari sampai waktu tidak tertentu. Hmm I'm looking forward for it.
Ok deh, so go to another subject before I become more sleepy than now. Kesan pertamaku tentang Belanda. Apa ya? Bersih, rapi, sejuk, romantis, dan orang-orang yang penuh dengan tata krama. Sama dimana - mana dengar orang - prang pada Holland Spreuken. Haha ya iyalah. Oh ya, satu lagi yang paling aku suka, adalah tenang. Gak rame. Semua serba tenang. Kayaknya aku cocok deh tinggal di sini memang, tapi mungkin orang - orang NL yang gak bakalan cocok terima aku. Soalnya aku kan kalau sudah rame bisa rameeeeee banget, ngalah - ngalahin konser dangdut. Hehe gak ding, just exaggerating.
Sebenarnya aku cukup yakin koq, andaikan Rick tinggal di Benua Afrika yang paling gersang sekalipun, aku tetap akan ngerasain perasaan yang sama. Aku hanya benar-benar nyaman sama dia. Dia kelihatan banget berusaha sebaik-baiknya untuk menjaga aku dan membuat aku betah di sini. Yach sebenarnya sich ada perasaan aku juga kawatir kalau gara- gara aku dia akan jadi repot karena mulai sekarang, praktis semua kebutuhanku dipenuhi olehnya. Kan aku pengangguran. Moga- moga aja ya aku enggak akan pernah ngecewakan Rick dan bisa jadi wanita yang bisa dia andalkan dan sayangi. Cuma pasti, gak bisa dihindari juga kalau sekali/ dua kali aku akan mengecewakan dia karena masalah perbedaan budaya dan kebiasaan setempat di sini. Tapi aku yakin Rick adalah tipe pria yang enggak akan menertawain atau memarahi aku, tapi justru akan membimbing aku supaya lebih paham segala hal yang masih aku belum paham 100%. ![]() |
| me in the cafe in Schiphol busy with opened cards from friends and family who couldnt come at the airport :) |

Tidak ada komentar:
Posting Komentar